Kementerian ESDM Siapkan Strategi untuk Genjot Realisasi Bauran EBT

Nadya Zahira
16 November 2023, 11:54
Kementerian ESDM akan menambah kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), terutama dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung.
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.
Pemerintah akan menambah kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), terutama dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT). Pasalnya, hingga semester I tahun ini bauran EBT baru mencapai 12,5% atau belum mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 17,9%. 

“Tentunya kita punya strategi dan upaya untuk meningkatkan bauran EBT agar bisa mencapai target 17,9% itu,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Yudo Dwinanda dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11). 

Yudo juga menyebutkan, capaian bauran energi terbarukan nasional pada 2022 juga tidak tercapai, yakni hanya mencapai 12,3% dari target yang ditentukan sebesar 15,7%. Untuk itu, Kementerian ESDM sudah menyusun strategi agar bauran EBT di tahun ini bisa tercapai. 

Strategi pertama, pemerintah akan menambah kapasitas pembangkit EBT sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dan memastikan commercial operation date (COD) bisa berjalan tepat waktu. Selain itu, Kementerian ESDM juga  mendorong percepatan proses pengadaan. 

“Kami akan dorong pemanfaatan bendungan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) baik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung,” kata dia. 

Selanjutnya, Yudo menyebutkan untuk strategi kedua yakni dengan mengimplementasikan program PLTS Atap dengan target sebesar 3,37 Gigawatt (GW) di 2025. Tak hanya itu, Kementerian ESDM juga akan menjalankan program pemerintah yakni, penggunaan bahan bakar B35 atau B40 untuk transportasi dengan target sebesar 13,9 juta kL di 2025. 

Adapun B35 merupakan campuran biodiesel dari fatty acid methyl esther  (FAME) minyak kelapa sawit sebesar 35% ke dalam komposisi BBM Solar maupun Dexlite. Sedangkan B40 memiliki arti yang  sama dengan B35, tetapi memiliki kandungan minyak kelapa sawit sebesar 40%. 

“Lalu Kementerian ESDM juga akan mendorong program co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan target 10,2 juta ton biomassa di 2025,” kata dia. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...